Monday, February 19, 2007

Ayoooooooo, dorong terussss .. !!!


Malang : Petung Sewu


Bikers TCC mulai menjajal rute luar kota. Kali ini atas undangan TCC Malang, 11 orang biker berangkat dari Surabaya, Jumat 26/1, dan 6 orang lainnya dari Sumenep.Pagi itu cuaca kota Malang lumayan cerah, satu-per satu biker mulai berkumpul di halaman Telkom Malang Jl. A.Yani. Iringan musik menyemarakkan suasana. Tak kurang dari 96 orang biker mulai berkumpul. Setelah sambutan pembuka dari GM Telkom Malang, Agus Subekti, dan Ketua TCC Jatim, Effendi, tepat pukul 06.15 rombongan turing mulai menyusuri jalanan kota menuju kawasan penangkaran hewan liar Petungsewu.Para bikers bergerak perlahan, masing-masing nampak menjaga kecepatan. Karena tak tahu medan, Reporter TCC memilih strategi aman, dengan tetap berusaha berada dalam deretan terdepan. Memasuki jalan Soekarno-Hatta, seorang biker mulai melakukan break berusaha lepas dari rombongan besar. Tak pelak, kejutan ini membuat biker terdepan mempercepat kayuhan, mengikuti sang breaker.“Jangan ikut, saya cuma mau menyetop lalu lintas di depan,” kata sang breaker yang ternyata adalah salah seorang panitia.Setelah melewati kawasan kota yang lumayan padat, biker TCC mulai memasuki kawasan perumahan. Jalan mulai menanjak di daerah Joyo Grand dan terus menanjak menuju Vila Bukit Tidar. Satu-dua orang biker di grup depan mulai lepas, memilih turun dari sadel. Reporter TCC dengan sedikit problem di FD tetap berusaha meneruskan genjotan meski kecepatan drop sampai di 6,2 km/j.Jalan terus menanjak. Kadang landai, kadang sedikit ekstrem. “Ada air, Mas,” pinta Reporter TCC sambil terus nggenjot pada mobil pick-up panitia yang mengangkut 5 biker. “Ada, tapi cuma satu gelas,” kata penumpangnya. Alhamdulillah, segelas air mengatasi rasa dahaga akibat kecerobohan tidak mengganti air madu di botol yang terasa berkarbonasi karena sejak kemarin tidak sempat diganti.“Ayo, pakai gigi sembilan,” teriak biker dari Blimbing Cycling Club (BCC) yang berada di depan Reporter TCC saat memasuki jalanan makadam yang menanjak cukup ekstrem. Selanjutnya rute mulai menurun, lumayan tajam, “hmmm…mungkin ini akhir dari penderitaan,” pikir Reporter TCC teringat pesan Panitia tentang rute yang akan ditempuh. Ternyata perkiraan meleset, karena setelah tikungan berpasir ke kiri, masuk jembatan, jalan berkelok ke kanan dengan tanjakan yang tak bisa diantisipasi karena cukup ekstrem. Aaarrgghh…biker BCC yang tadi di depan serta seorang lainnya memilih turun dari sadel, dan itu melorotkan semangat Reporter TCC karena harus turun dari sadel untuk kedua kalinya, padahal tanjakan hanya kurang dari 3 meter.Finish. Tulisan di aspal menaikkan semangat. Dan benar sesaat kemudian nampak Pusat Penyelamatan Satwa Liar, Petungsewu. Di situ sudah ada 7 orang, 3 orang yang numpang mobil dan 4 orang yang berhak pakai jersey merah, merekalah raja tanjakan. Cyclometer menunjukkan jarak tempuh 16 km dengan waktu tempuh 1 jam 15 menit.Setelah istirahat yang cukup lama dengan melahap tempe, pisang goreng, teh dan jeruk panas, Panitia menyerukan para biker untuk bersiap melanjutkan perjalanan. Rute yang ditempuh dominan menurun, cyclometer menunjukkan angka 48,5 km/j di jalur mulus. Aspal yang rusak memaksa Reporter TCC mengurangi kecepatan dan berusaha menambah keempukan suspensi secara manual meski sedikit sia-sia.Jalanan kota mulai padat. Gedung Telkom Malang nampak dari kejauhan. Seorang anak muda berusaha mendahului. Finish. Dentuman musik dari sound system menyambut kami. Di situ sudah nampak 10-11 orang yang lagi asyik bercengkerama. Cyclometer menampilkan jarak tempuh 34 km dengan waktu tempuh 1 jam 57 menit. “Rutenya sepadan dengan upaya kita menginap di lantai 7,” kata Maryadi, biker TCC asal Surabaya. Puluhan doorprize dan nasi pecel sudah dihidangkan. Sebuah agenda turing yang mengesankan dengan persiapan Panitia yang excellent. Terima kasih TCC Malang